Halaman

Tuesday 31 January 2012

Kata-kata Inspirasi: Filosofi Biji

Kali ini kata-kata inspirasi yang saya bagikan pada saudara menyangkut tentang kesetian. Kisah hidup yang mengajarkan untuk tidak lupa dengan jati diri. Tahu membalas budi pada orang-orang atau pihak-pihak yang  telah berjasa. Kata-kata inspirasi ini muncul dari hati yang terdalam. Semoga dengan membaca kata-kata inspirasi ini, kita menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Tidak melupakan jasa-jasa kebajikan orang lain di masa lalu. Selamat membaca kata-kata inspirasi

*****

Suatu kala di sebuah tempat yang entah di mana tepatnya.......
Sebatang pohon tumbuh.......
Dari hari ke hari pohon itu tumbuh dengan baik.....
Panas dan terik sinar matahari,
Gelap gulitanya malam hari, atau malam yang terang karena bulan purnama;
Rintik-riintik hujan gerimis,
Atau pun derasnya hujan,
Serta tiupan angin yang spoi-spoi hingga yang kencang........
Menjadi saksi bagi Sang Tumbuhan itu untuk terus tumbuh dan tumbuh......

Batang pohon itu terus tumbuh dan berkembang
Dari hari ke hari, bertambah besar dan panjang
Batang pun bercabang, ranting tumbuh ke segala sisi
Dan daun Sang Pohon pun tumbuh rindang kehijauan 
Sang Pohon tampak elok dipandang, terasa nyaman untuk berteduhhhh

Sang Akar Pohon pun menjalar dan terus menjalar
Mencari sari-sari tanah untukasupan makanan  Sang Pohon
Sekaligus menjaga Sang Pohon agar tetap berdiri Tegak, Tegap, dan Kokoh
Meski......
Panas dan terik sinar matahari,
Gelap gulitanya malam hari, atau malam yang terang karena bulan purnama;
Rintik-riintik hujan gerimis,
Atau pun derasnya hujan,
Serta tiupan angin yang spoi-spoi hingga yang kencang........
Terus mengiringi tumbuhnya Sang Pohon

Tibalah masa bagi Sang Pohon untuk berbunga
Mula-mula timbul kuncup di setiap ujung tunas Sang Pohon
Meski tidak semua kuncup itu berhasil mekar......
Ada saja kuncup bunga yang rontok terlebih dahulu.....
Jatuh terkulai di tanah, karena tidak kuat menerima.......
Panas dan terik sinar matahari,
Gelap gulitanya malam hari, atau malam yang terang karena bulan purnama;
Rintik-riintik hujan gerimis,
Atau pun derasnya hujan,
Serta tiupan angin yang spoi-spoi hingga yang kencang........
Namun Sang Pohon masih tetap tumbuh karena kuncup-kuncup bunga yang lain tetap kuat di Dirinya

Bunga itu pun mekar...........
Warnanya kuning merona......
Baunya pun harum......
Sang Pohon tampak elok dipandang, terasa nyaman untuk berteduhhhh
Lebah-lebah dan kumbang-kumbang pun datang mendekat......
Menghampiri si bunga dan mengisap sarinya....
Si bunga tampak gembira dan bahagia......
Menyadari berkat usaha Sang Pohon, dirinya menjadi bermanfaat bagi makhluk lain......

Waktu pun terus berlalu.....
Panas dan terik sinar matahari,
Gelap gulitanya malam hari, atau malam yang terang karena bulan purnama;
Rintik-riintik hujan gerimis,
Atau pun derasnya hujan,
Serta tiupan angin yang spoi-spoi hingga yang kencang........
Mengiringii sii bunga yang kemudian kelopaknya berjatuhan, melayang-layang dan menyebar karena tiupan angiin
Musimm gugur itu pun  terjadi..... si bunga pun bersiap-siap menerima wujud selanjutnya

Perubahan pun terjadi.....
Si Bunga berubah menjadi si bakal buah
Selamat tinggal kelopak yang indah.... selamat datang wujud yang baru
Butiran-butiran kecil muncul pada si bunga....
Hingga semuanya menyatu menjadi butiran-butiran bakal buah......
Panas dan terik sinar matahari,
Gelap gulitanya malam hari, atau malam yang terang karena bulan purnama;
Rintik-riintik hujan gerimis,
Atau pun derasnya hujan,
Serta tiupan angin yang spoi-spoi hingga yang kencang........
Pun menjadi saksi bakal buah tumbuh dan berkembang.....

Yaahhhh...... lagi-lagi Sang Pohon harus menerima kenyataan
Tidak semua bakal buah itu berpegang erat padanya
Ada saja yang akhirnya terjatuhhh.....
Menghujam ke tanah...hingga akhirnya membusuk menjadi pupuk Sang Pohon
Namun, Ibarat tubuh, Sang Pohon pun tetap tersenyum menatap bakal-bakal buah yang terus tumbuh dan berkembang

Sang Pohon pun berbuah dengat lebat.....
Dahan-dahannya melengkung ke bawah karena menahan si buah
Namun Sang Pohon tetap tumbuh dengan kokoh
Burung-burung pun datang mendekat saat siang hari....
Demikian pula si kelelawar datang mendekat di malam hari
Semuanya ingin menikmati buah yang matang dengan rasa manis dan lezaaaaatttt
Sang Pohon pun menerima tamunya dengan senang hati
Ia tidak menggerutu atau pun kecewa
Meski Buah itu hadir karena kerja keras Sang Pohon baik siang maupun malam

Tak puas menikmati di pohon......
Para tamu itu pun membawa si buah ke sana kemari
Bagi buah matang yang tidak diambil.... mereka dengan rela menjatuhkan diri 
Terjun ke tanah agar Sang Pohon tidak terus-menerus menanggun beban
Kini semua buah matang pun telah pergi dari Tubuh Sang Pohon....
Beban Dahan Sang Pohon pun berkurang....
Sang Pohon puun bersiap-siap membuah buah matang yang selanjutnya....
"Selamat berpisah 'buah matang'.....Jadilah penerusku yang baik dan tetap ingatlah denga jati dirimu"
Demikian salam dan pesan  perpisahan dari Sang Pohon


Di mana pun biji Sang Pohon itu berada......
Pada akhirnya juga tumbuh.....
Baik yang ada di sekitar Sang Pohon ataupun yang berada jauh dari Sang Pohon
Mereka tumbuh dengan watku yang beragam
Namun biji-biji itu tumbuh dengan proses yang seragam
Pertumbuhan itu dimulai......
biji-biji itu kemudian mengeluarkan tunas....
Lama kelamaan......seiring waktu yang terus berganti
Saat....
Panas dan terik sinar matahari,
Gelap gulitanya malam hari, atau malam yang terang karena bulan purnama;
Rintik-riintik hujan gerimis,
Atau pun derasnya hujan,
Serta tiupan angin yang spoi-spoi hingga yang kencang........
Biji itu tetap tumbuh dan terus tumbuh....


Meski tempat dan waktunya sudah berbeda dengan Sang Pohon...
Namun Biji itu tetap mewarisi batang yang sejenis dengan Sang Pohon

Meski tempat dan waktunya sudah berbeda dengan Sang Pohon...
Namun Biji itu tetap mewarisi daun yangsejenis dengan Sang Pohon

Meski tempat dan waktunya sudah berbeda dengan Sang Pohon...
Namun Biji itu tetap mewarisi bunga yang sejenis dengan Sang Pohon

Meski tempat dan waktunya sudah berbeda dengan Sang Pohon...
Namun Biji itu tetap mewarisi buah yang sejenis dengan Sang Pohon

Meski tempat dan waktunya sudah berbeda dengan Sang Pohon...
Pada akhirnya si biji itu tetap mewariskan buah-buah yang matang yang sejenis dengan Sang Pohon

Meski biji-biji ini tak terlihat lagi oleh Sang Pohon
Ia tetap menjaga Jati Dirinya sebagai penerus Sang Pohon....
Ia pun tak melupakan pesan dan jasa-jasa Sang Pohon

No comments:

Post a Comment