Halaman

Wednesday 8 December 2010

Mendengar Nasehat dari Guru yang "Tak Biasa"

Saat memandang ke depan, kita tidak bisa melihat yang ada di belakang.
Saat menoleh ke belakang, kita tidak bisa melihat yang ada di depan.
Saat menoleh ke samping kanan, kita tidak bisa melihat yang ada di samping kiri.
Saat menoleh ke samping kiri, kita tidak bisa melihat yang ada di sebelah kanan
Saat mendongkakan kepala kita bisa melihat apa saja yang ada di atas, namun semua yang ada di sebelah bawah tidak terlihat
Saat menundukan kepala, kita bisa melihat apa saja yang ada di sebelah bawah, namun kita tidak bisa melihat apapun yang ada di atas

Beruntung kita memiliki dua daun telinga yang mampu mendengar suara, suara yang memberitahukan apa saja yang tidak terlihat oleh kita

Namun kadang kita tidak mau mendengar suara-suara itu.
Kita menganggap bahwa suara itu semberlah
Kita menganggap bahwa suara itu melengkinglah
Kita menganggap suara itu tidak jelaslah
Atau kita menganggap suara itu tidak benar.
Apakah kita sudah mendengar suara itu dengan seksama? 
Atau alasan-alasan di atas hanya sekedar pembelaan semata karena kita malas mendengar.

Sebaliknya..............
Terkadang kita juga memuji-muji suara
Oh..... suaranya merdu sekali
Oh..... suaranya bening sekali
Oh..... suaranya menyejukan hati
Bahkan.....memuji suara itu bagaikan dari sang dewa atau dewi pujaan hati
Sebenarnya apakah kita sudah mendengarkan suara itu dengan seksama. 
Atau hmmmmm pujian itu hanya karena kita tahu siapa yang mengucapkan suara itu.
Misalnya suara dari orang-orang yang kita suka atau sayangi.

Kita tidak bisa dengan serta merta menganggap suara itu bagus atau tidak hanya karena suara itu dari orang-orang yang kita sayangi atau kita tidak sukai. Cobalah sejenak...singkirkan ego...dan resapi suara-suara itu, semoga semakin banyak suara yang kita dengar merupakan suara yang bagus dan bermanfaat

*****====*****

Selain punya telinga yang berfungsi menangkap suara, kita juga punya pikiran yang salah satu fungsinya adalah menyadari yang sedang dilakukan oleh telinga. Jadi dari kesadaran mendengar inilah kita bisa menentukan apakah suara itu bermanfaat atau tidak. Selanjutnya kita bisa menentukan apakah itu suara dari GURU kita atau bukan. Jika kita telah mendengar dengan seksama, menyadari dan memahami apa yang kita dengarkan lalu menganalisa bahwa suara itu bermanfaat, dari situlah kita bisa menentukan apakah itu suara dari "Guru yang Tak Biasa" meski terkesan pait, kecut, pedas.



>>>>>>> de en<<<<<<<<<

Sumber: Melihat pemandangan di sekitar

No comments:

Post a Comment