Halaman

Wednesday 8 December 2010

Penanam dan Pemetik

Pagi ini, 04 Desember 2010.

Hari bagitu cerah, sinar mentari terang benderang menyinari dunia dan segenap isinya....
Kehangatannya membuat aku menjadi lebih bersemangat menjalani kehidupan ini.
Semoga demikian kehidupanku, seperti yang ku harapkan.

Saat aku sedang menjalankan aktifitas rutinku, dari seberang sana.... ya dari rumah tetanggaku, terdengar kalimat yang sangat bijak.
Orang itu berkata "Sesuai dengan benih yang kita sebar, begitulah buah yang bakal kita petik"
Orang itu kembali berkata "Benih kebaikan akan membuahkan kebahagiaan"

Kalimat bijak ini dia sampaikan untuk anak, istri dan saudara-saudara yang ada di rumah tetanggaku
Wow..... tidak ku sangka, tetangga sebelahku bisa mengucapkan kata-kata itu.
Tetangga sebelahku memahami suatu hakikat kebenaran alami
Benar-benar surprise..... kaget.... dan terkejut.....!
Selama ini, saya sangat meyakini kebenaran kalimat yang seperti diucapkan tetanggaku
bahwa: 
 "Sesuai dengan benih yang kita sebar, begitulah buah yang bakal kita petik"
Benih kebaikan akan membuahkan kebahagiaan"
Itulah yang diajarkan oleh Guru Besarku..... terima kasih guru, semoga muridmu ini bisa selalu ingat dan mempraktikkan ajaran-Mu

Ibarat biji mangga yang ditanam, maka buah mangga pula yang akan dipanen
Ibarat biji cabe yang ditanam, maka cabelah yang akan dipanen....
Namun untuk mencapai tahap panen, butuh kondisi-kondisi yang mendukung
Cuaca, kualitas bibit, niat untuk merawat dan cara perawatan adalah beberapa faktor penentu kondisi itu.

Jika semua faktor di atas memiliki kecocokan dengan kebutuhan bibit, maka
Biji mangga akan tumbuh menjadi pohon mangga yang besar dan menghasilkan buah mangga yang ukurannya besar dan rasanya manis
Biji cabe pun demikian, tumbuh menjadi pohon cabe yang memiliki buah banyak, cabenya banyak dan kualitasnya baik

Bila pohon mangga telah berbuah mangga yang besar dan manis......
Bila pohon cabe telah timbul cabe yang banyak dan bagus........
Siapakah yang bakal memanennya.......
Tentu yang diharapkan adalah pemilik,
Namun itu tidak selamanya terjadi
Kadang pencurilah yang memanennya.......
Kasihan, pemilik pohon mangga dan cabe itu tidak sempat merasakan hasil kerja kerasnya selama ini.

Itulah dunia manusia, ulah manusia ada-ada saja
Mengambil apa pun yang bukan menjadi haknya
Demi memuaskan nafsu belaka
Padahal dia tahu, kalau mencuri itu berbahaya.....
Bisa dipukuli masa, masuk penjara, disiksa, atau masuk neraka......!

Namun lain ceritanya dengan bibit kebajikan
Walau kadang orang tidak begitu memikirkannya
Mereka sibuk dengan menyimpan, menabung dan investasi harta dunia
Seperti yang disampaikan Guru Besar ku
Banyak orang berusaha menyimpan harta, diibaratkan mereka menggali tanah yang dalam untuk tempat menyimpannya......
Harta itu mereka persiapkan untuk masa depan anak atau keluarga, 
Atau untuk persiapan diwaktu yang sulit, harta yang disimpan akan bisa digunakan

Namun harta itu tidak sepenuhnya aman.
Terkadang: 
Harta itu berkurang karena untuk membayar pajak, bayar hutang
Bahkan dicuri atau dirampok
Atau kita lupa menaruhnya....
Kalau sudah begitu, apa yang bisa dikata!
Oleh karena itu, harta di atas bukanlah harta sejati!

Tapi harta kebaikan yang diperbuat, dengan cara suka beramal atau hidup sesuai tatasusila
Inilah yang disebut sebagai "Harta Sejati"
Harta inilah yang benar-benar aman disimpan
Tak seorang pun dapat mengambilnya, mencurinya atau merampoknya
Bahkan harta ini akan dibawa ke alam selanjutnya, seandainya orang itu meninggal

Ya.... memang benar bahwa 
 "Sesuai dengan benih yang kita sebar, begitulah buah yang bakal kita petik"
"Benih kebaikan akan membuahkan kebahagiaan"
Oleh karena itu ayo kita tanam benih kebaikan sebanyak-banyaknya
Karena buah kebahagiaan akan kita dapatkan dalam kehidupan ini atau kehidupan selanjutnya.

Gunakan Dengan Benar!

Saya punya nalar maka saya akan menggunakannya dengan benar.....
Saya harus bisa memliki nalar atau pandangan yang benar!

Saya punya otak maka saya akan menggunakannya dengan benar.....
Saya harus bisa menjadi orang yang selalu berpikir dengan benar!

Saya punya mulut, maka saya akan menggunakannya dengan benar.....
Saya harus bisa menjaga ucapan agar senantiasa benar, jujur, tepat waktu dan bermanfaat!

Saya punya tubuh jasmani yang sehat, maka saya akan menggunakannya dengan benar.....
Saya harus bisa menjaga perilakuku dengan benar, tidak menyakiti diri sendiri maupun orang lain, sebaliknya harus bisa menyayangi semua makhluk, siapapun mereka!

Saya punya pengetahuan keterampilan, maka saya akan menggunakannya dengan benar.....
Saya harus bisa hidup dengan cara yang benar, tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain!

Saya mempunyai semangat, maka saya akan menggunakannya dengan benar......
Saya harus bisa instropeksi diri, manakah yang harus saya kurangi dan manakah yang harus saya tingkatkan, agar bisa menjadi orang yang terus lebih baik!

Saya punya kesadaran dan kewaspadaan, maka saya akan menggunakannya dengan benar.....
Saya harus senantiasa sadar dengan apa yang akan dan sedang saya lakukan, karena waktu tak akan kembali!

Saya punya konsentrasi, maka saya akan menggunakannya dengan benar.....
Saya harus fokus, tidak mudah goyah dalam mencapai tujuan!

Menggunakan dengan benar berarti mengetahui apa yang digunakan......
Tahu sifat sejati dari semuanya......
Bahwa.....
nalar...
otak...
mulut...
tubuh jasmani...
pengetahuan dan keterampilan...
semangat...
kesadaran dan kewaspadaan...
konsentrasi....
Sesungguhnya bukan milikku, meski ada ditubuhku
Sesungguhnya bukan berdiri sendiri, namun saling berkaitan
Sesungguhnya akan berubah, cepat atau lambat 
Sesungguhnya bisa menimbulkan ketidakpuasan jika tidak diterima dengan bijak

Meskipun tidak sempurna, jika digunakan dengan benar, hal itu akan memberikan manfaat buat diri sendiri dan orang lain
Meskipun tidak sempurna, jika digunakan dengan tidak benar, hal itu akan menimbulkan penyesalan dan kekhawatiran
Maka Gunakanlah dengan Benar
Setuju?
Deal?

+++++++ 19112010  Terima kasih guru, nasehatmu yang ku pahami, ku bagikan untuk teman-temanku++++

Di Antara DIDANME

Manakah yang kau suka....?

Dibantu atau membantu.......
Diberi atau memberi...
Disayang atau menyayangi...
Dicintai atau mencintai.....

Manakah yang kamu pilih....
Pergi karena bisa dibantu atau pergi karena bisa membantu....
Pergi karena bisa diberi atau pergi karena bisa memberi....

Mana yang paling kamu lakukan.....
Datang karena dibutuhkan atau datang karena membutuhkan

Apa yang ada dibenakmu......?
Berharap membahagiakan atau berharap dibahagiakan....

Apapun yang kamu pilih...
Apapun yang kamu sukai...
Apapun yang kamu lakukan.....
Ya..sudahlah.... itu yang akan kamu pertanggungjawabkan.....
Dan.... diantara didanme...... itulah sifat dan karaktermu....

Aku bukan peramal
Aku bukan mata-mata
Aku hanya sekedar menulis sesuatu yang ada di benaku...
S'moga.... memang demikian adanya.... hidup penuh warna-warni

Itu Karena.........Mu!

Karena................................
Cinta kasih.............. yang kupancarkan padamu
Kejujuran............... yang ku katakan padamu
Ketulusan.............. yang ku lakukan padamu
Keikhlasan.............. yang kuberikan padamu
Keempatian ............. yang ku selalu tahu situasimu

Itu telah membuat hidupku menjadi bahagia.....

Meski kebahagiaan sekedar rasa........
Yang suatu saat bisa berubah.....
Namun ku tetap berusaha
Menjaga pemikiranku....
Menjaga ucapanku....
Menjaga perilakuku......
Agar aku tetap setia........
Agar aku bisa tetap menjaga......
Agar aku selalu bisa hidup bahagia

Itu karena.........
Cinta kasih.............. yang kupancarkan padamu
Kejujuran............... yang ku katakan padamu
Ketulusan.............. yang ku lakukan padamu
Keikhlasan.............. yang ku berikan padamu
Keempatian ............. yang ku selalu tahu situasimu

Semoga kamu pun bahagia......
Meski kebahagiaan sekedar rasa........
Yang suatu saat bisa berubah.....
Namun kau tetap bisa berusaha
Menjaga pemikiranmu....
Menjaga ucapanmu....
Menjaga perilakumu......
Agar kamu tetap setia........
Agar kamu bisa tetap menjaga......
Agar kamu selalu bisa hidup bahagia

Itu karena..................
Cinta kasihmu.............. yang terpancarkan 
Kejujuranmu............... yang kamu katakan 
Ketulusanmu.............. yang kamu lakukan 
Keikhlasanmu.............. yang kamu berikan 
Keempatianmu ............. yang selalu tahu situasi sekitar

Ya....semoga kita bisa hidup bahagia
Karena pemikiran...ucapan..dan perbuatan

Di Balik Selembar Surat.....

Di pertengahan awal tahun 1994......Bagiku
Facebook belum ada......
Memiliki email pun tidak pernah terlintas di benakku
Wong, Internet saja belum aku kenal e......
Apalagi memiliki handphone......? Wow seperti itu mimpi besar di siang bolong
Pakai telepon.....? Sepertinya saya belum pernah memegang gagangnya, apalagi menggunakannya.....
Jannnnnn.........jaman yang sangat berbeda jauh dengan dengan saat ini

Mengingat masa itu..... ko ada sesuatu yang menarik 
Entah bagimu itu menarik atau tidak
Silahkan saja.....dicoba flashback ke masa itu.....
Mungkin saja kita memiliki persamaan.....
Kalau berbeda pun tidak apa-apa.........


"Di suatu tempat...... di masa itu......."

Seorang anak sedang merintis karir untuk masa depan......
Ia berjalan...selangkah...demi selangkah....
Melalui hidupnya yang penuh dengan perjuangan...........
Mencoba menyibak kabut tebal kehidupannya....
Berusaha agar sinar mentari kesuskesan hadir dan bisa selalu menerangi hidupnya.....

Bagai katak yang sedang keluar dari dalam tempurung kebodohan.......
Ia melompat lompat tanpa kenal lelah...
Tanpa melihat arah....ia hanya memandang ke depan ......
Tekadnya sudah membaja..... membalikkan tempurung kebodohan yang sudah lama mengurungnya
Ia ingin melihat dunia yang terang benderang karena sinar matahari atau......
Terang bulan purnama di tengah malam...
Bahkan meski dunia tampak gelap karena malam tanpa bulan dan bintang......
Semua itu terasa jauh lebih baik jika dibandingkan hanya diam menunggu di dalam tempurung

Hari itu pun dimulai....
Sebuah langkah berani menyeruak maju ke depan....
Tinggalkan keluarga...tinggalkan orang-orang tercinta
Menggapai asa.........

Ia melangkah menuju kota harapan.....
Berbekal tekad dan keberanian......
Meski air mata keluarga menetes....ia tetap tegar melangkah
Meski dada itu terasa sesak menahan isak tangis perpisahan...ia tetap mencoba tersenyum
Ia pun berkata "Ayah...Ibu....Adik..... saya akan baik-baik saja di sana. 
Mohon doakan agar saya pulang membawa kesuksesan " 
Lalu ...kaki-kaki kecilnya pun mulai melangkah meninggalkan rumah........

Di kota harapan .... kini ia tinggal
Berjuang sendiri....hidup mandiri....


Sumber: Kenangan masa itu ---- belajar dari kehidupan guruku

Berdamai Dengan Diri Sendiri.........

Hari itu kulihat muka temanku tampak berseri-seri.....
Ia tersenyum saat melihat kedatanganku
Senyumnya mengembang lepas....
Bola matanya tampak berbinar-binar....
Tiada kerutan di dahinya.......
Bahkan rambutnya tersisir rapi...walau dia tak suka memakai sisir

Fresh.....segar....!
Itulah kesan yang telihat dari luar.....
Entah apa yang sedang dipikirkan, aku tidak tahu....
Menang lotre.....itu tidak mungkin, sepertinya itu bukan tipikal dia
Timnya menang di Piala Dunia 2010...? Mungkin begitu
Atau mau libur panjang..... mungkin iyai, 'kan sebentar lagi ada libur kenaikan kelas
Aku hanya bisa menebak saja, mungkin benar atau mungkin tebakanku salah

Padahal seminggu sebelumnya................

Aku lihat temanku sangat gelisah.....
Senyum pun tidak ada....
Mulutnya bagai terkunci dengan gembok seberat 10 kg....hmmmm
Diam..... dan tampak cemberut
Ada apa gerangan?

Ia pun mulai bercerita...........
"Aku heran dengan sikap orang itu" Kata temanku
Lalu, ku tatap matanya dan ku tanyakan kembali.....
Memang kenapa orang itu.....
Ia pun mulai melanjutkan ceritanya.......
Saya pun mendengarkannya.......

Dari cerita temanku....aku menjadi tahu 
Mengapa ia tampak cemberut.....
Ternyata...... ada orang yang selalu tidak setuju dengan karya yang dikerjakan temanku
Warnanya tidak mecing lah.....
Font nya kurang pas lah....
Programnya tidak baguslah.....
Pokoknya...... tidak ada yang sesuai menurutnya



Akibat kejadian itu...........
Temanku menjadi stress......
Tidur susah.... makan tidak enak ...... kerjaan pun berantakan
Ia selalu teringat akan muka orang itu.....
Benci....sebal.....kesal....marah......bercampur jadi satu
Hidupnya kacau.........
Karena yang ada di pikirannya adalah kekesalan-kekesalan yang belum ada solusinya......

Ku coba memberikan saran.....
Kutanyakan apakah dia punya orang-orang yang dicintainya....
Ia pun menjawab "ya....."
"Mengapa kau yakin bahwa mereka adalah orang-orang yang kau cintai" ku lanjut bertanya
"Karena setiap ku teringat mereka, hatiku bahagia" Jawab temanku
"Sungguh?" Aku coba meyakinkan....
"Mengapa kau tak percaya?" Dia balik bertanya "Apa kaitannya dengan masalah yang sedang kui hadapi?" Ia melanjutkan pertanyaannya....

Aku tarik nafas dalam-dalam.......
"Kamu bisa belajar dari hidupmu, dan sebenarnya kamu sudah punya ilmunya, hanya saja kamu tidak menggunakannya".....aku mulai berbicara padanya
Coba pikirkan...... mengapa kamu merasa bahagia jika mengingat orang-orang yang kamu cintai....
Sebaliknya mengapa kamu sangat kesal dengan orang itu"
Sejenak ruangan menjadi hening.....
Ku lihat temanku sedang merenungkan kata-kata yang aku sampaikan....
Waktu pun berlalu----detik demi detik, menit demi menit........Ia terhanyut dalam renungannya

"Ya........aku tahu sekarang apa yang kamu maksud" 
Temanku berteriak histeris.....
Jika aku mengingat orang-orang yang aku cintai aku merasa bahagia
Karena tidak pernah sedikit pun dalam pikiranku untuk menyakitinya....
Aku senantiasa mengharapkan mereka bahagia
Walaupun aku tidak tahu apakan mereka tahu apa yang kuharapkan padanya

Sebaliknya..............
Jika ku teringat dengan orang-orang yang tidak kusukai....
Maka perasaan benci, sebal, kesel, kecewa, sedih......marah bercampur jadi satu
Tak ada kebahagiaan sedikit pun yang kurasakan, justru sebaliknya.....
Aku pun mengucapkan sumpah serapah......

Namun setelah menganalisa pertanyaanmu
Aku coba belajar dari pengalaman hidupku.....
Meski sulit, namun ku coba untuk memulainya
Aku tidak mau tersiksa dengan segala kekesalan ini....

"Apa yang akan kamu lakukan?" Aku bertanya padanya

"Aku sekarang sadar bahwa jika ku mengarahkan pikiranku dengan berharap.....
Semoga mereka bahagia....maka dari kata-kata itu telah memberi efek kebahagiaan di hidupku
Sebaliknya jika aku mengucapkan sumpah serapah ......
Maka kemarahan, kebencian dan kekesalanku semakin bertambah......bahkan menunggu dengan setia di pikiranku" Itulah jawaban temanku


"Lalu?" AKu kembali bertanya

"Selama ini aku tidak mau berdamai dengan pikirkanku apa lagi dengan orang itu
Akibatnya......
Jika setiap kali aku teringat dengan orang itu dan 
aku selalu mengucapkan sumpah serapah, 
maka aku semakin terpuruk dalam tekanan batin ini.

Namun sekarang ku coba mengubah watak burukku
Ku harap agar ia hidup bahagia,
Hasilnya sedikit demi sedikit aku mulai merasakan kebahagiaan .
Semakin dalam ku mengharap kehidupan orang itu bahagia, 
Maka semakin kuat perasaan bahagia itu menyelimuti hidupku.


Semoga orang itu memiliki niat baik padaku, 
Mengingatkan agar aku terus berkarya dengan lebih baik. 
Semoga aku dapat menggunakan kedua telingaku untuk mendengarkan segala nasehat orang itu. 
Sebagai bukti perdamaian yang telah ku rasakan maka ..........
Dengan kedua kaki ku ini aku akan melangkah menemuninya.....
Dengan kedua tangan ini akan akan menjabat tangannya dengan penuh persahabatan
Dan dengan mulutku ini aku akan mengucapkan terima kasih atas saran-saran yang dapat ku jadikan sumber pertimbangan.
Semoga demikian adanya.......
Terima kasih kawan!" Dia menutup penyampaiannya 

Aku puas dengan jawaban temanku
Semoga demikian adany...kawan




Ide: Ku dengarkan keluhanmu dan ini saran dari ku.......

Kacamata Qu

Cuaca di siang hari yang terik.....
Panas.......menyengat.....membuat tubuh menjadi gerah
Mata pun jadi silau memandang
Mana mungkin ku berani memandang langit dan matahari yang bersinar dengan terang benderang
Langit biru pun aku biarkan berlalu

Langit biru.... maaf ya.....bukan berarti ku tak suka kamu
Tapi terik panas matahari membuat ku memalingkan wajah
Memandang ke sana kemari, mencari tempat untuk berteduh
Langit biru.... kamu tetap langit biru bagiku

Ku tatap ke sekeliling ku...
Tampak hamparan rumput hijau dengan aneka warna bunga mekar di ujungnya....
Sejenak ku lupa akan terik matahari yang terus menyengat kulitku
Namun.....itu hanya sementara...
Saat ku palingkan ke sekeliling.....
Ternyata matahari masih tetap bersinar.....

Akhirnya.......
Sebuah pohon rindang pun aku temukan....
Aku segera menuju ke sana.....
Wow...ternyata udara sangat sejuk di bawah pohon rindang itu.............
Angin yang berhembus sepoi-sepoi membuat mata menjadi mengantuk......
Nyaman dan menyenangkan rasanya.....

Aku tersadar bahwa perjalanan masih panjang....
Aku tidak bisa selamanya berlindung di bawah pohon besar ini, 
Meski kesejukan dan kedamaian ku rasakan.... 
Aku tak bisa selamanya tinggal di sini
Aku tetap harus melangkah....menyusuri jalan hidupku..... 
Meski terik matahari serasa membakar kulitku....

Ku terus melangkah...ke arah yang kutuju
Sudah berapa langkah kaki melangkah......
Aku pun tak ingat lagi
Karena yang dipikiranku hanyalah.......gumaman 
"Betapa panas terik matahari hari ini"

Ketika pikiranku sedang begelayut dengan gumaman yang tiada pernah berhenti
Ku lihat seorang pak tua sedang berjalan menyusuri jalan setapak di padang ilalang yang hampir kering 
Kering karena kekurangan air di musim kemarau

Kulit mukanya keriput..... 
Pipinya sudah peot......
Warna kulitnya pun sehitam "baja hitam"!
Namun tak ada sedikitpun raut muka kekesalan, kecapaian, kepanasan, kejengkelan
JUSTRU air muka keceriaan....

Mengapa pemandangan itu terasa spesial?
Padahal hampir setiap hari saya berjumpa dengan orang-orang yang berpenampilan yang sama
Orang yang mengenakan kostum 'Wajib" saat pergi ke ladang

Pak tua menggendong keranjang yang masih kosong
Ia berjalan dengan mengayunkan kedua tangannya...
Tampak sebuah sabit dipegangnya di tangan kanan dengan erat.....
Sedangkan di tangan kiri ia memegang gulungan tali yang terbuat dari bambu......

Tiupan angin membawa siulan Pak Tua itu terbang ke langit luas......
Seakan-akan siulan itu mengajak semua orang untuk bernyanyi.....
Menyanyikan sebuah lagu klasik....yang penuh dengan arti....
Aku pun terbawa dengan siulan itu.....
Syair-syair lagu itu pun keluar dari mulutku.....
Tak terasa....satu lagu telah kunyanyikan.....
Terik panas matahari pun tak ku hiraukan.....
Ku asyik sendiri mengikuti iringan siulan pak tua.......

Langit biru yang sebelumnya kuabaikan pun .... sekarang bisa ku nikmati
Langit yang cerah pun terasa menyambut setiap langkahku
dan Terik matahari yang tadinya serasa membakar kulitku....
berubah menjadi.........HANGAT MENTARI yang selalu memandikan aku....

Wow.....hidupku terasa berubah.....bersemangat....fokus dengan tujuanku
Tak ada lagi gumaman...umpatan..atau kekesalan.....atau kejengkelan
Hidup ini pun terasa indah.....
Kaki ku semakin semangat melangkah ..... menuju tempat yang telah ku temukan
Di depan sana.....ya...di depan sana...tempat itu berada


Kita sering dipermainkan oleh pikiran kita sendiri. 
Kebahagiaan, kesedihan, keceriaan, kemurungan, kemudahan, kesulitan, kemalasan atau keantusiasan.....
Setelah kita amati ternyata itu dipengaruhi oleh pikiran.
Jika kita memandang suatu hal dari sisi negatif...
Maka pemandangan negatif lah yang akan terlihat.....
Panass...terik.....gerah....
Namun jika kita memandang suatu hal dari segi positif,
Maka pemandangan positif lah yang akan nampak
Cerah, gembira, semangat......dan sebagainya.

Tumbuhkanlah pikiran-pikiran positif kapan pun, di mana pun dan kepada siapapun.....
Semoga efek positif pula yang kan kita dapat...

Seperti sebuah kacamata dengan kacanya berwarna merah...
Jika kita memakainya, semua yang terlihat menjadi merah
Namun jika kita ganti kacamata itu menjadi biru...
Semua menjadi tampak biru....

LALU SIAPA YANG BERUBAH......?
kacakah...atau obyek yang kita lihat saat mengenakan kacamata....




Sumber: Siang hari yang terik.